December 3, 2024
stretching-498256_1280

Bila sudah mulai merasakan gejala overtraining saat berolahraga, itu tandanya kita harus segera beristirahat. Seperti kita tau, olahraga memang merupakan kegiatan yang dapat menyehatkan badan.

Tetapi bila dilakukan secara berlebihan, hingga lupa waktu dan istirahat tentunya itu tidak baik. Lantas apa saja gejala overtraining dan bagaimana cara mengatasinya? Kita akan membahas semuanya di sini.

Gejala Overtraining Saat Berolahraga

Berolahraga memang menyehatkan, namun jika berlebihan hingga lupa waktu juga tidak baik. Di bawah ini beberapa gejala overtraining yang perlu Anda ketahui, antara lain sebagai berikut :

  1. Nyeri Otot

    Gejala overtraining saat berolahraga yang pertama adalah nyeri otot, berolahraga terus menerus dalam intensitas tinggi dapat menyebabkan badan kelelahan. Serta menyebabkan terjadinya penumpukan asam laktat di otot.

    Jika tidak segera diistirahatkan, kondisi tersebut bisa memicu nyeri otot dan juga cedera. Pada kasus yang parah, overtraining menjadi penyebab terjadinya robekan kecil di otot atau microtears.

  2. Penurunan Performa

    Kinerja badan dalam mengelola metabolisme tidak seintensif saat normal. Sehingga membuat badan menjadi lemas dalam melakukan gerakan konstan dengan dorongan kinerja otot, akibatnya, bukan mengalami peningkatan.

    Overtraining malah justru membuat Anda mengalami penurunan performa di dalam beraktivitas fisik. Antara lain seperti penurunan daya tahan, kelincahan, kekuatan, stamina, hingga reaksi terhadap ancaman.

  3. Kelelahan Ekstrim

    Gejala overtraining saat berolahraga yang paling umum ialah tubuh mengalami kelelahan ekstrem. Memang, lelah sesudah berolahraga merupakan hal wajar, tetapi bila Anda terus memaksakan tubuh untuk melanjutkan berolahraga alih-alih beristirahat.

    Maka itu bisa mengakibatkan kelelahan ekstrem yang biasanya terjadi karena badan kekurangan asupan energi sebelum berolahraga. Alhasil, badan harus menggunakan cadangan nutrisi seperti protein, karbohidrat, dan lemak sebagai sumber energi.

  4. Gangguan Tidur

    Overtraining merupakan kondisi yang dapat memicu ketidakseimbangan hormon stres. Ketika hal tersebut terjadi, Anda akan mengalami kesulitan di dalam melepaskan stres serta ketegangan di waktu tidur.

    Akibatnya, tidur Anda menjadi tidak berkualitas, menimbulkan kelelahan ekstrem dan juga perubahan mood yang mendadak secara tiba-tiba. Maka dari itu, saat berolahraga usahakan jangan sampai overtraining.

  5. Mudah Sakit

    Gejala overtraining saat berolahraga yang berikutnya adalah mudah sakit, padahal seharusnya olahraga membuat tubuh menjadi lebih sehat. Namun bila dilakukan secara berlebihan justru akan membuat tubuh terasa lesu.

    Overtraining ini menyebabkan Anda menjadi rentan terserang penyakit, melemahnya imunitas juga bisa berakibat. Pada peningkatan risiko Anda terserang ISPA atau infeksi saluran pernapasan bagian atas.

  6. Mengalami Cidera

    Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, penyebab overtraining ialah olahraga yang tidak terkontrol, sehingga meningkatkan risiko Anda mengalami cedera. Misalnya bila Anda keseringan berlari, bukan tidak mungkin.

    Anda akan mengalami stress fracture atau muncul celah kecil pada tulang. Tidak hanya itu, berlari secara berlebihan juga dapat mengakibatkan cedera jaringan lunak, ketegangan sendi serta patah tulang.

  7. Kehilangan Motivasi untuk Berolahraga

    Gejala yang terakhir, Anda akan mengalami kehilangan motivasi untuk berolahraga. Hal itu disebabkan karena faktor seperti kelelahan mental maupun fisik, tidak menikmati latihan, hingga kecewa karena tidak dapat mencapai target.

Cara Mengatasi Overtraining Saat Berolahraga

Jika tadi kita sudah membahas gejalanya, kini kita akan bahas cara mengatasinya. Jangan khawatir bila Anda mengalami gejala di atas, lakukan beberapa hal ini untuk mengatasinya :

  • Hentikan Latihan

    Cara mengatasi overtraining saat berolahraga yang pertama ialah dengan menghentikan latihan. Olahraga maupun latihan harus dihentikan untuk beberapa saat ke depan secara total untuk mencegah overtraining berkelanjutan.

    Agar tidak membahayakan, namun olahraga ringan mungkin masih dapat dilakukan. Selama tidak muncul repetisi atau pengulangan sama seperti halnya latihan, jadi hentikan latihan jika mulai merasa overtraining.

  • Istirahat Cukup

    Kunci utama di dalam mengatasi overtraining ini ialah istirahat cukup, jangan paksakan tubuh Anda beraktivitas berat. Beristirahatlah dalam beberapa hari, hingga badan benar-benar pulih dan juga sehat kembali.

  • Pijat Relaksasi

    Cara mengatasi overtraining saat berolahraga yang berikutnya ialah dengan pijat relaksasi. Metode ini dapat membantu meredakan ketegangan otot dan juga mencegah cedera, tetapi pastikan Anda menggunakan jasa pijat relaksasi professional.

  • Nutrisi

    Atur juga kebiasaan makan Anda, menghilangkan atau mengurangi protein, kalori, vitamin, dan mineral yang diperlukan tubuh. Untuk latihan berkualitas tinggi dan juga intensitas tinggi juga bisa mempengaruhi overtraining.

    Biasanya, seseorang perlu bekerja sama dengan ahli gizi guna membuat perencanaan makan yang bisa memberi tubuh energy. Serta nutrisi yang diperlukan untuk pemulihan setelah overtraining.

  • Pemberian Asupan Ergogenik

    Cara terakhir adalah dengan Pemberian Asupan Ergogenik, dalam melakukan penyembuhan overtraining ini, konsumsi makanan sangatlah berpengaruh. Anda bisa memperbanyak mengkonsumsi makanan yang di dalam makanan tersebut.

    Mengandung zat-zat yang bersifat ergogenic, antara lain seperti garam, glukosa. Serta obat yang bersifat ekstrak hati, anabolik, dan juga suprarenal, sebab zat-at tersebut dapat mengatasi overtraining.

Pada intinya rajin berolahraga itu harus, asalkan tidak berlebihan hingga lupa waktu dan menyebabkan overtraining. Bila sudah begitu, lakukan beberapa cara mengatasi overtraining saat berolahraga di atas.