Terpantau harga emas naik bahkan mendekati level tertinggi dari 1 bulan yang dicapai Minggu lalu. Kenaikan ini didukung oleh harapan pemotongan suku bunga dari Federal Reserve tentunya para pedagang juga menunggu komentar lebih lanjut dari para the Fed untuk menentukan waktu pemotongan.
Namun minat beli di pasar emas terbatas bisa jadi karena data PDB yang lemah dari perkiraan pada konsumen emas utama Cina. Apalagi ekonomi China tumbuh 4,7% pada bulan April-Juni dimana meleset dari perkiraan analis sebesar 5,1% dalam jajak pendapat reuters.
Inilah perkembangan terkini mengenai harga emas naik, padahal dolar AS tetap stabil dengan imbal hasil obligasi AS jangka panjang naik.
Kabar dari Amerika Mempengaruhi Harga Emas Naik
Survei emas mingguan Kitco menunjukkan adanya analisis optimis mengenai tarif emas di pekan ini demikian juga pada pelaku pasar ritel. Terdapat 13 analis berpartisipasi dalam survei emas mingguan dimana 12 analis memprediksikan harga emas naik pada pekan ini.
Terdapat 1 analis memperkirakan harga akan melemah tetapi tidak ada yang melihat trend sideways untuk harga di pekan ini. Sementara itu, 178 suara pada jajak pendapat online Kitco memilih pilihan investor mainstream mempertahankan sikap bullish sejak pekan lalu.
Selain itu 27 responden memprediksikan harga sideways dan 32 responden memprediksikan harga bakal tertekan. Apalagi pada pekan ini pasar akan berfokus pada Bank sentral Eropa yang akan mengumumkan suku bunga di Kamis pagi yang sebelumnya terfokus pada bank sentral Amerika.
Pasar prediksi menunjukkan Bank sentral Eropa akan menahan suku bunga setelah memangkas suku bunga acuan pada Juni. Akan tetapi Bank sentral Eropa akan mempertahankan sinyal potensi penurunan suku bunga ke depan.
Pilih data ekonomi Amerika Serikat juga menjadi perhatian dimana ada rilis data penjualan retail AS di Juni 2024. Ekonom memprediksikan konsumsi masih melemah sehingga hal tersebut bisa menambah momentum terhadap harapan pasar mengenai penurunan suku bunga the Fed di September 2024.
Pasar juga memperhatikan komentar dari ketua the Fed pada Senin pekan ini dan survei manufaktur Empire State. Pada Kamis pekan ini juga ada rilis data perumahan dan izin bangunan As, survei the Fed Philly dan klaim pengangguran mingguan.
Apa Kata Analis Mengenai Kondisi Emas Naik?
Analis senior FxPro Alex Kuptsikevich mengatakan adanya pertanda baik jika harga emas naik di atas USD 2.400. Ia melihat potensi harga tertinggi sepanjang masa serta menuturkan laporan inflasi As yang lemah dapat mendorong emas ke posisi USD 2.400.
Apalagi harga hanya menguat selama beberapa jam di April dan bertahan selama 3 hari di atas level ini pada Mei. Ia mengatakan tarif emas mendekati batas atas dalam 3 bulan terakhir yang mungkin akhir dari konsolidasi setelah naik dari posisi terendah pada Oktober.
Katsukevich mengatakan potensi target Harga emas naik terjadi apabila tembus level resistance USD 2.850. Sementara itu Head Of Currency Strategy forexlive.com mengatakan bahwa testimoni ketua The Fed selama dua hari menjadi hal signifikan. Namun ia memperkirakan harga akan turun seiring berita dari Cina pada pekan ini.
Apalagi pihak Cina mengatakan mereka tidak membeli apapun selama dua bulan berturut-turut yang terjadi selama seminggu penuh. Para pelaku pasar berharap Cina hanya selama satu bulan tidak membeli akan tetapi hal tersebut dilakukan sampai 2 bulan.
Apalagi Bank sentral Cina merupakan pendorong signifikan pergerakan nilai emas selama beberapa tahun belakangan. Bahkan penurunan harga bisa sangat kecil dan berjangka pendek. Harga juga terus berpeluang naik selama 3 minggu berturut-turut yang dibantu potensi penurunan suku bunga As dan melemahnya dolar.
Donald Trump Ditembak dan Pengaruhnya Terhadap Harga Emas
Harga emas naik dan diperkirakan bisa menempuh level USD 2.550 per troy ons di tahun ini. Direktur laba Forex Indo Berjangka mengatakan kenaikan ini salah satunya dipicu oleh aksi penembakan terhadap Donald Trump.
Penembakan Donald Trump terjadi saat melakukan kampanye di wilayah Pennsylvania dimana nyawanya masih selamat. Adanya kenaikan ini disebabkan oleh kekhawatiran investor mengenai kondisi politik AS setelah insiden penembakan.
Hal ini membuat investor berbondong-bondong untuk mengalihkan asetnya ke instrumen investasi yang aman yaitu emas. Selain itu pergerakan juga dipengaruhi oleh perang dagang antara Uni Eropa dan Cina atas kebijakan penerapan bea impor mobil listrik sampai 18%.
Salah satu yang terkena efeknya adalah produsen asal Cina. Akibatnya pemerintah Cina membalas aksi Uni Eropa dalam waktu dekat sehingga ketegangan ini mendorong nilai ke level lebih tinggi.
Apabila nilai emas naik ke level USD 2.489 per troy ons ada kemungkinan harganya akan menyentuh rekor tertinggi yaitu di USD 2550 per troy ons. Inilah perkembangan terkini dan penyebab mengapa harga emas naik saat ini.