December 4, 2024
Mengenal Sejarah Buruh di Indonesia beserta Perkembangannya

Sejarah buruh di Indonesia terkadang masih memberi luka pilu, meski sudah bertahun-tahun kita memperingati Hari Buruh pada tanggal 1 November, nyatanya masih banyak ketidakadilan mereka dapatkan, mulai dari jam kerja, upah yang tidak setara hingga lingkungan kerja.

Seharusnya industri atau pabrik yang mempekerjakan buruh bisa memberikan keadilan, sebab keduanya saling membutuhkan. Pabrik membutuhkan pekerja untuk menjalankan usahanya, dan pekerja membutuhkan pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan.

Perjalanan Panjang Sejarah Buruh di Indonesia

Dengan mengenal bagaimana proses penegakan keadilan bagi para buruh, akan membuat Anda semakin tertarik mengungkap sejarah buruh di Indonesia.

Perjuangan para pekerja industri nyatanya masih berlanjut hingga hari ini, ketidakadilan yang mereka dapatkan di zaman sekarang harusnya menjadi cerminan bagaimana masih banyak pihak tidak dapat bersikap adil karena lebih mementingkan keuntungan semata.

  • Kolonial Belanda

Pekerja industri sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, tepatnya pada 1 Mei 1918 di mana pelopor peringatan tersebut adalah Serikat Buruh Tang Hwee, bernama Adolf Baars yang berani mengkritik harga sewa tanah untuk para pekerja karena dinilai terlalu murah.

Sejarah buruh di Indonesia bermula di zaman kolonial Belanda, Baars mulai menyuarakan suara para pekerja industri. Perayaan Hari Buruh pertama kali digelar di Asia, tapi pada saat itu masyarakat tidak tertarik, namun perayaan masih dilakukan di tahun-tahun berikutnya.

Aksi mogok kerja juga kerap dilakukan, namun aksi tersebut menuai kecaman akan pemecatan sehingga di tahun 1926 hari besar ini tidak ditiadakan.

  • Kemerdekaan

Perayaan hari besar ini kembali dilakukan di tahun 1946, Kabinet Sjahrir mengizinkan perayaan tersebut kembali diadakan. Lalu muncullah penetapan Hari Buruh pada tanggal 1 Mei dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1948, dan para pekerja diizinkan untuk libur bekerja.

Tapi aksi mogok kerja tersebut harus berhenti, saat Perdana Menteri Mohammad Hatta yang mengadakan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia pada 14 Juli 1948, mengeluarkan Peraturan Kekuasaan Militer Pusat No. 1 Tahun 1951.

  • Orde Baru

Sejarah buruh di Indonesia juga berlangsung pada masa Orde Baru, namun di masa ini hari besar tersebut kembali dilarang karena dinilai organisasi yang identik dengan paham komunis. Istilah buruh juga diganti dengan karyawan, di mana karya artinya kerja dan wan artinya orang.

  • Orde Reformasi

Perserikatan ini kembali diperbolehkan dan banyak karyawan menuntut kesejahteraan dan penghapusan sistem alih daya, BJ Habibie meratifikasi konvensi ILO No. 81, mengenai Kebebasan Berserikat Buruh, dan Presiden SBY menjadikan hari besar ini sebagai hari libur.

Tujuan Diadakannya Hari Buruh Indonesia

Setelah mengetahui bagaimana perubahan hari besar ini dari masa ke masa, mungkin Anda bisa mulai mengetahui tujuan perayaan hari besar ini. Penghormatan terhadap para pekerja terutama sektor industri dibutuhkan, karena masih minimnya keadilan yang mereka dapat.

Sejarah buruh di Indonesia tidak bisa dilupakan, karena masih banyak pihak di sektor industri yang masih bertindak semena-mena dalam memberlakukan pekerjanya secara adil. Gerakan dan perjuangan pekerja dalam memperoleh haknya dinilai bisa memperbaiki kondisi kerja.

Maka dari itu perjuangan tersebut masih diserukan hingga saat ini, setiap tahunnya kita diajak untuk mengingat kembali bagaimana hak-hak para pekerja harusnya diberikan dengan adil. Dengan adanya peringatan seperti ini, tentu perjuangan para pekerja tidak sia-sia.

Buktinya banyak para pekerja mulai mendapatkan hak-haknya, gaji yang setara dengan jam kerja juga tunjangan-tunjangan. Dengan adanya hari besar seperti ini, maka para pekerja yang dirasa masih minim mendapatkan keadilannya bisa menyampaikan aspirasinya.

Sejarah buruh di Indonesia berlangsung cukup lama dan membutuhkan keadilan sosial serta bantuan dari pemerintah, karena sangat mungkin terjadi jika hak-hak para pekerja belum diberikan hingga saat ini, terutama bagi mereka yang bekerja di daerah-daerah terpencil.

Tidak menyerah dalam menyampaikan aspirasinya, serta terus berjuang dalam menegakkan keadilan memberikan hasil terbaik bagi para pekerja yang kini telah mendapatkan haknya.

Tokoh yang Berjasa dalam Perjuangan Keadilan bagi Buruh

Dalam memperjuangkan keadilan bagi para pekerja Indonesia, ada sosok yang memberikan pengaruh besar sehingga memunculkan semangat bagi masyarakat Indonesia dalam bangkit dan berani menyampaikan aspirasinya.

1. Marsinah

Marsinah menjadi sosok terkenal hingga saat ini dalam menegakkan keadilan pekerja industri, ia merupakan seorang aktivis dan juga pekerja di PT Catur Putra Surya di Sidoarjo, seringkali ia melayangkan protes dan memimpin unjuk rasa tapi perjuangannya tersebut berakhir tragis.

Sejarah buruh di Indonesia yang melibatkan wanita aktivis ini berakhir tragis, kasus kematian Marsinah masih menyimpan tanda tanya mengenai penyebabnya. Pelaku yang ditangkap juga tidak diadili dengan sesuai, karena dibebaskan terlalu cepat.

2. Jacob Nuwa Wea

Jacob Nuwa Wea merupakan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigasi yang menetapkan adanya Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 mengenai Ketenagakerjaan. Jacob merupakan pria asal Flores, NTT yang aktif dalam Kesatuan Buruh Marhaenis.

3. Muchtar Pakpahan

Sosok berpengaruh yang mendirikan DPP Serikat Buruh Sejahtera Indonesia, merupakan serikat independen pertama Indonesia. Kegigihannya ini berbuah manis bahkan perjuangannya itu membuat ia meraih banyak penghargaan hak asasi manusia internasional.

Keadilan tentu pantas didapatkan oleh semua orang, termasuk para pekerja industri yang sudah memberikan memberikan tenaga dan waktunya, sejarah buruh di Indonesia memang memberikan bekas mendalam sekaligus semangat bagi para pekerja menegakkan keadilan.