
Obligasi dalam ekonomi merupakan jenis investasi yang berbentuk surat utang terbitan pihak tertentu untuk diperjualbelikan. Dalam hal ini, nantinya pembeli akan mendapatkan keuntungan berupa bunganya.
Terkait bunga yang dimaksudkan dalam hal ini yaitu bermacam-macam. Jika Anda tertarik untuk menggeluti dunia investasi untuk memperbaiki perekonomian, maka Anda bisa mempelajarinya disini!
Mengenal Terlebih Dahulu Seputar Obligasi
Dalam lingkup ekonomi, obligasi diartikan sebagai surat berharga yang didalamnya memuat pengakuan utang yang diterbitkan langsung oleh perusahaan penerbit (swasta atau pemerintah).
Surat yang sudah diterbitkan tersebut nantinya bisa diperjualbelikan kepada masyarakat atau khalayak umum. Dalam hal ini, peran masyarakatnya adalah sebagai pemegang obligasi (pihak berpiutang).
Terkait hal ini, surat tersebut berisikan perjanjian yang menyatakan bahwa perusahaan penerbit akan membayar dan melunasi utang beserta bunganya di tanggal jatuh tempo. Biasanya untuk waktu jatuh temponya yakni kisaran 1 – 10 tahun.
Umumnya, penerbitan surat berharga ini bertujuan untuk memperoleh modal dari masyarakat agar kinerja suatu perusahaannya tidak kekurangan dana.
Jenis-Jenis Obligasi yang Perlu Diketahui
Instrumen investasi ini umumnya memiliki berbagai macam jenis pilihan. Jenisnya ini dibagi berdasarkan beberapa kategori, mulai dari sistem penerbitannya hingga imbal hasilnya.
Terkait jenis-jenisnya ini harus diketahui oleh para pelaku investasi. Adapun untuk penjelasan terkait jenis obligasinya antara lain sebagai berikut:
1. Berdasarkan Nominalnya
Apabila dilihat terkait nominalnya, terkait obligasi dalam ekonomi ini dibagi lagi menjadi dua jenis. Adapun dua jenis yang termasuk di dalamnya, yakni:
- Konvensional : merupakan surat utang yang menyimpan jumlah nominal cenderung lebih besar, yakni sekitar Rp 1 miliar.
- Ritel : merupakan surat utang yang memiliki total nominalnya cenderung kecil, yakni hanya sekitar Rp 1 jutaan saja.
2. Berdasarkan Penerbit
Jika melihat dari sisi penerbitnya, untuk obligasi dalam ekonomi penerbit dibagi menjadi tiga kategori, yakni corporate bonds, government bonds, dan municipal bonds. Adapun penjelasan kategori penerbit ini, yakni:
- Corporate bonds : diterbitkan oleh perusahaan besar, seperti pemerintah/BUMN, atau perusahaan swasta dengan jangka waktunya sekitar 1 tahun.
- Government bonds : diterbitkan oleh pemerintah dan pertama kali diterbitkan pada tahun 2006.
- Municipal bonds : diterbitkan oleh pemerintah daerah sebagai bagian dari modal program pembangunan dan berkaitan dengan kepentingan publik.
3. Berdasarkan Sistem Pembayaran Bunga
Terkait jenis obligasi dalam ekonomi yang didasarkan pada sistem pembayaran bunganya, umumnya hal ini dibagi menjadi 4 bagian. Adapun penjelasan setiap bagiannya, yakni:
- Zero coupon bond: ragam surat utang tanpa adanya nilai kupon, dan memungkinkan tidak ada yang dilunasi secara berkala.
- Kupon: surat utang dengan membayar kupon atau bunga secara berkala hingga sampai pada masa akhirnya.
- Fixed coupon: surat utang dengan pembayaran secara berkala dan memiliki jumlah tetap sampai tanggal jatuh tempo.
- Floating coupon: memungkinkan investornya mendapatkan bunga dengan nominal berubah dari waktu ke waktu.
4. Berdasarkan Imbal Hasil
Jika dilihat dari kategori imbal hasilnya, obligasi dalam ekonomi ini terbagi menjadi dua jenis. Adapun penjelasan terkait kedua jenisnya, yakni:
- Konvensional: imbal hasil menggunakan sistem kupon/bunga dan dibayarkan secara berkala hingga waktu jatuh temponya tiba.
- Syariah: imbal hasil menggunakan sistem hasil/nisbah dan pembayaran nisbah ini akan dilakukan oleh perusahaan terkait hingga tanggal jatuh temponya tiba.
Mengenal Karakteristik dari Obligasi
Untuk bisa membedakannya dengan instrumen lainnya, penting diketahui terkait dengan karakteristiknya. Karakteristik ini bertujuan agar Anda bisa mempertimbangkan penggunaan obligasi dalam ekonomi untuk berinvestasi.
Karakteristiknya ini mulai dari nilainya, kurun waktunya, nominal dananya, hingga jadwal pembayarannya. Adapun untuk penjelasan detailnya antara lain sebagai berikut:
- Nilai: informasi seputar jumlah dana yang dibutuhkan sebagai dasar dalam memperoleh utang.
- Kurun waktu: jangka waktu yang biasanya mempunyai jarak mulai dari 1 – 10 tahun. Tapi dalam hal ini biasanya kurun waktunya sekitar 5 tahun.
- Coupon Rate/nominal dana: jumlah nominal dana yang harus dibayarkan oleh penerbit saat masa jatuh tempo.
- Jadwal pembayaran: jadwal yang ditentukan terkait pembayaran secara berkala dan biasanya dilakukan tiap per trimester atau triwulan sekali.
Terkait karakteristik di atas harus dikenali sebelum melakukan kegiatan berinvestasi obligasi untuk berbagai tujuan, salah satunya mendukung pembangunan ekonomi di Indonesia.
Peran Obligasi dalam Pembangunan Ekonomi
Pada dasarnya, ketika melakukan investasi obligasi dalam ekonomi tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan pribadi saja, melainkan juga turut mendukung pembangunan ekonomi suatu negara.
Sebab, dalam hal ini pemerintah akan menciptakan kesejahteraan umum, baik melalui pendidikan, kesehatan, infrastruktur, hingga di berbagai sektor lainnya.
Contoh obligasi yang turut mendukung pembangunan negara bisa dilihat pada Obligasi Ritel Indonesia seri 017. Pada obligasi yang ditawarkan tersebut memiliki tujuan untuk mendukung APBN.
Didalamnya terdapat rencana tentang pembangunan nasional, termasuk juga pembiayaan untuk penanganan hingga pemulihan dampak COVID tahun lalu. Sehingga, jika Anda turut serta membeli obligasi dalam ekonomi, maka ikut berperan aktif dalam pembangunan ekonomi negara.